Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini WSO akan menceritakan sebuah cerita humor titipan seorang teman yang tidak ingin di sebutkan namanya, jadi.. mohon maaf kepada para pembaca yang gak bisa protest langsung ke teman saya jika ceritanya garing.
okey, here the story begin :
APA? KAMU HOMO!? (a single crazy story)
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila terjadi kesamaan nama tokoh, tempat daan alur cerita hanyalah sebuah kebetulan belaka.
Hari ini adalah hari Minggu, udara dan segala suasananya pada hari ini sangat cocok tuk berolahraga. Aku pun berpikir demikian, sehingga aku ada di GOR, sedang memandangi indahnya ciptaan tuhan.
Di GOR ini, dua buah keajaiban muncul lagi, apa itu? Aku yang biasanya dengan bodohnya membawa alat pancingan ke GOR kali ini tidak melakukannya lagi--karena di ingatkan oleh seorang teman. Satu keajaiban lagi? Aku yang biasanya setengah putaran mengelilingi GOR saja sudah muntah-muntah, kali ini aku dapat mengelilingi lapangan GOR satu putaran dan hanya muntah saja, (tidak muntah-muntah).
Lebih dari pada dua 'keajaiban' itu, hari ini aku mengalami kejadian yang lenih mengerikan...
Cerita bermulai ketika aku sedang duduk-duduk di tribun atas lapangan sepak bola GOR ini, tanpa ada tanda marabahaya... datanglah seorang gadis yang sangat, sangat, sangat manis... tubuhnya pun berlikuk-liku seperti sirkuit F1, intinya : gadis ini luar biasa.
"hay," gadis itu menyapaku
"ha-hay, juga" aku menjawab sebisa ku walaupun gugup
"emh.. nama kamu siapa?" gadis itu kembali bertanya setelah hening sebentar, berusaha tuk mencari bahan pembicaraan.
"ehh.. na-nama aku Syahiq, kamu?" aku berusaha menjawab sebisanya sambil mengendalikan diri.
"aku Devina. Kamu sendirian aja?" gadis itu masih berusaha mencecarku.
"eng-enggak koq, tadi sama temen. Di-dianya lagi pergi dulu beli makanan." Aku kembali menjawab dengan gugup sambil berdo'a agar gadis itu mengerti aku tak biasa sedekat ini dengan perempuan.
"owh," bibir gadis itu membuat buletan seperti huruf 'o'--cukup besar tapi masih terlihat cantik, "kamu... mau aku temenin sebentar, enggak?" gadis itu reflek memiringkan lehernya sambil memasang wajah yang sangat imut.
Aku, yang sudah lama menjomblo--sekitar 16 tahun atau hampir seumur hidup, dan tidak biasa dekat-dekat dengan seorang gadis cantik begini--biasanya hanya ibu-ibu dapur umum, pun gugup sekali dan tidak tahu harus bagaimana, hatiku sebenarnya sangat tertarik dengan gadis ini terutama ketika ia menyapaku "hay," dengan senyum imut khasnya, tetapi tubuhku yang sudah terlalu lama terisolasi dengan wanita tak kuasa tuk sedekat ini dengan seorang gadis. Lalu, aku pun menemukan ide cemerlang yang aku pikir dapat menjauhkan gadis ini sejauh dan secepat mungkin.
"Syahiq...," gadis itu memanggil namaku, sambil meminta jawaban--karena dari tadi aku diam saja.
"ehh... ehh.. maaf, yah... aku itu HOMO!?" Aku berkata mantap.
"hhah!?" Gadis itu pun memasang ekspresi kaget--walaupun masih terlihat imut, dan segera gadis itu pergi meninggalkan aku secepat-cepat dan sejauh-jauhnya.
(TAMAT)
Yah.. bner, kan? Ceritanya garing. Tapi saya harap pembaca masih dapat tersenyum membaca cerita humor rekaan teman saya ini.
Dan, atas perhatiannya... saya ucapkan : terimakasih. Ingat, jomblo juga ciptaan tuhan! cihuy
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
EmoticonEmoticon